menggelar kegiatan bakti religi lintas agama yang penuh makna pada Rabu (25/6/2025). Bersama Bhayangkari, organisasi istri anggota Polri, kegiatan ini berlangsung di lingkungan mako Polres Lombok Utara dengan semangat toleransi yang tinggi.
Salah satu hal yang paling mencolok dari kegiatan ini adalah aksi membersihkan empat rumah ibadah yang berdiri berdampingan di kompleks Polres Lombok Utara: Masjid Bhayangkara, Gereja, Pura, dan Vihara.
Polres Lombok Utara: Pusat Toleransi Lintas Agama
Menariknya, menjadi satu-satunya kepolisian daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki fasilitas rumah ibadah lintas agama yang sangat lengkap. Tidak hanya digunakan oleh anggota Polri, rumah ibadah ini juga terbuka untuk masyarakat umum. Hal ini memungkinkan warga dari berbagai latar belakang agama untuk beribadah bersama tanpa memandang perbedaan keyakinan yang mereka miliki.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Kapolres AKBP Agus Purwanta, menjelaskan bahwa keberadaan rumah lintas ibadah iman ini menjadi simbol nyata dari komitmen Polri dalam menjaga hak-hak spiritual seluruh umat beragama. “Polres Lombok Utara menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam menjamin hak spiritual seluruh umat beragama. Apalagi gereja di kompleks polres ini adalah satu-satunya gereja umat Kristiani di Lombok Utara,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Menurut AKBP Agus Purwanta, kegiatan bakti religi ini bukan hanya sekedar soal keamanan, tetapi juga mencakup pelayanan spiritual kepada masyarakat. “Yang kami bangun bukan hanya bangunan, tapi ruang spiritual yang hidup dan penuh makna,” tambahnya.
Bhayangkari Berperan Aktif dalam Bakti Religi
Kegiatan bakti religi lintas agama ini juga melibatkan Bhayangkari Cabang yang dipimpin oleh Ny. Heny Agus Purwanta, istri Kapolres Lombok Utara. Heny bersama anggota Bhayangkari turut serta membersihkan rumah ibadah dengan penuh kegembiraan.
“Kami tidak hanya membersihkan tempat ibadah, tapi merawat simbol kebersamaan dan kasih antarumat. Ini bentuk cinta Bhayangkari terhadap keberagaman Indonesia,” ujar Heny dengan penuh semangat. Ia juga menambahkan bahwa Lombok Utara adalah miniatur toleransi Indonesia, di mana bahkan dalam satu keluarga bisa terdapat anggota yang menganut tiga agama berbeda, namun tetap hidup rukun dan saling mendukung dalam merayakan hari besar keagamaan masing-masing.
Lombok Utara: Praktik Nyata Toleransi
Dengan adanya kegiatan ini, Polres Lombok Utara membuktikan bahwa toleransi bukanlah sekedar wacana, melainkan sebuah tindakan yang dapat diterjemahkan dalam bentuk kegiatan yang menghubungkan berbagai pihak, tanpa memandang perbedaan agama, ras, maupun latar belakang sosial.
Hari Bhayangkara ke-79: Lebih dari Sekadar Perayaan
Kegiatan bakti religi lintas agama ini juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Bhayangkara ke-79, yang bukan hanya sekedar perayaan ajang bagi anggota Polri, namun juga merupakan momen untuk mengingatkan kembali pentingnya peran polisi dalam menjaga perdamaian dan keberagaman di Indonesia.
Semoga kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh dan menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk memperkuat semangat toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama